tag:blogger.com,1999:blog-60798035330626359342024-02-06T21:26:03.537-08:00Pintar dan Cerdas dengan BermainMedia Edukasi Tumbuh Cerdas Anak dan Peran Orang Tua dalam Pendidikan anak usia diniUnknownnoreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-55807304928919379992015-04-13T05:13:00.001-07:002015-04-13T18:16:55.639-07:00Permainan Tradisional yang Sudah Jarang di MainkanWaktu terus berlalu, umur terus bertambah tapi kenangan masa kecil begitu berkesan dan begitu dirindukan. Saat ini banyak kita temukan beragam <a href="http://www.tokomainananak.com/" target="_blank">mainan anak</a> dari bahan kayu,lilin,plastik,elektronik, dll. Mulai dari yang murah sampai yang harganya jutaan. Mainan ini diciptakan dengan tujuan memberikan hiburan dan tujuannya adalah bisa menjadi alat pendidikan untuk anak. Masa kecil kita dulu tidak seperti jaman sekarang dimana semua harus dibeli dengan uang. Dan lagi, mungkin mainan yang dibeli hanya dimainkan sesaat saja. Belinya mahal dan susah tapi penggunaannya manfaatnya tidak maksimal.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNZCQSI9oABXCsSFVKQD3pVpH0LDl78jWYGg5HU1d3ftnyTmFnn5y-cROQjUUGz9ACXOqzdwC8aSrLTknjWjvpnV7946UvJkYcxiPM_veyfZts7t96e7ybxBqM_cyP-W9ZuaSek6C_NAqR/s1600/benthik.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNZCQSI9oABXCsSFVKQD3pVpH0LDl78jWYGg5HU1d3ftnyTmFnn5y-cROQjUUGz9ACXOqzdwC8aSrLTknjWjvpnV7946UvJkYcxiPM_veyfZts7t96e7ybxBqM_cyP-W9ZuaSek6C_NAqR/s1600/benthik.jpg" /></a></div>
Apakah anda rindu dengan suasana-suasana di saat anda bermain dengan teman masa kecil?Masa kecil adalah masa yang tidak pernah bisa kita lupakan dan sangat berkesan. Beragam permainan yang dulu pernah kita mainkan bisa anda ajarkan kepada anak anda. Permainan yang dulu pernah kita mainkan bisa mengajarkan anak belajar dalam tim, menjadi pemimpin, beradu argumen dengan teman. Selain itu juga melatih motorik kasar pada anak. Motorik kasar ini merupakan kemampuan gerak tubuh dalam menggunakan otot otot besar. Anak bisa berjalan,berlari,memegang benda,memanjat pohon,melompat dll. <br />
<br />
Saya ajak anda untuk mengingat-ingat kembali permainan apa saja yang dulu pernah anda mainkan pada masa kecil:<br />
1. Gobak Sodor<br />
2. Engklek<br />
3. Lompatan karet<br />
4. Tawon-tawonan<br />
5. Petak umpet/delikan<br />
6. Main Kelereng/gundu<br />
7. Egrang<br />
8. Balapan Kapal dari daun Bambu<br />
9. Balapan Mobil dari Kulit Jeruk<br />
10. Silat-silatan bermain peran seperti pencak silat<br />
11. Boi-boian<br />
12. Dakon<br />
13. Kubuk. Permainan menebak kulit mlinjo yang disembunyikan dalam tangan.<br />
14. Bermain Bola Bekel<br />
15. Tembak-tembakan dengan Sangkal Putung<br />
16. Bermain layang layang di sawah<br />
17. Kasti<br />
18. Balapan Karung<br />
19. Main Yoyo<br />
20. Bermain Gangsingan<br />
21. Monopoli<br />
22. Karambol<br />
23. Jet-jetan<br />
24. Benthik<br />
25. Tulup-tulupan<br />
26. Jamuran <br />
(Apalagi ya..??) <br />
<br />
Saya tunggu komentar dan masukan anda. Beragam permainan di atas sudah jarang kita temukan di area perkotaan. Oleh karena itu sebagai orang tua yang bijaksana marilah kita lestarikan dan ajarkan permainan-permainan tersebut kepada anak anak kita karena manfaatnya sangat besa. Permainan permainan di atas dapat mengasah kemampuan otak, kemampuan membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan membangun EQ..<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-66160177346758299592013-04-21T23:50:00.003-07:002013-04-22T00:04:22.375-07:00Cara Pintar Memilih Pengasuh AnakKejahatan terhadap anak yang dilakukan oleh pengasuhnya seringkali kita baca dengar dan lihat melalui media massa. Orang yang sudah dipercaya mengasuh anak anda malah berbuat tidak baik terhadap anak kita.Sebagai orang tua, saya merasa miris mendengarnya. Tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada anak kita.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSkA3ouYo5cC3EywjwiUtipVN8Y4WfkcUPKH0bKKAQyhMeQxSy6tg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSkA3ouYo5cC3EywjwiUtipVN8Y4WfkcUPKH0bKKAQyhMeQxSy6tg" /></a></div>
<br />
Oleh karenanya orang tua perlu berhati-hati dan terus waspada dalam mencari dan memilih pengasuh anak. Jangan bimbang dan tergesa-gesa memutuskan jika anda ragu. Saya hanya ingin berbagi pengalaman setelah beberapa kali mengalami gonta-ganti pengasuh. Yaah sudah hampir 7 x selama 4 tahun.<br />
<br />
Pengasuh akan menjadi salah satu bagian terpenting bagi anak terutama
jika kedua orang tuanya bekerja dan tidak memungkinkan untuk
menitipkannya kepada orang tua Anda atau pasangan. Proses pencarian
pengasuh anak juga merupakan proses yang sangat penting bagi orang tua,
karena semuanya terkait dengan perkembangan anak dan kebiasaan yang akan
ditirunya.<br />
<br />
1. Pilihlah pengasuh anak dengan latar belakang agama yang baik. Sebagai contoh rajin dan taat beribadah. Paling tidak agama bisa menjadi benteng bagi pengasuh untuk tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh agama. <br />
<br />
2. Pilih pengasuh anak yang memiliki pendidikan sosial yang baik. Latar belakang pendidikan sosial yang baik yang dimiliki pengasuh anda
bermanfaat untuk membantu belajar sosialisasi, menumbuhkan rasa empati anak terhadap lingkungan
sekitar.<br />
<br />
3. Pilih pengasuh anak yang memiliki perhatian dan suka terhadap anak. Memiliki sikap ceria dan tidak pemurung. Memiliki jiwa sosial yang baik. Dengan modal pendidikan paling tidak kita bisa berharap pengasuh bisa mengajarkan segala sesuatu yang positif terhadap anak anda.<br />
<br />
3. Memilih pengasuh anak dari referensi saudara/kerabat biasanya lebih bisa diandalkan. Paling tidak anda tahu latar belakang dan kemampuan calon pengasuh anak anda dari kerabat anda. Bagaimana latar belakang keluarganya, bagaimana caranya menghadapi anak. Jika anda mencari pengasuh dari Yayasan Baby Sitter anda harus memastikan yayasan yang anda pilih memiliki pengasuh berkualitas, latar belakang yang
baik, memiliki pengetahuan yang benar tentang cara pengasuhan anak, dan
berpengalaman.<br />
<br />
4. Lakukanlah wawancara kecil terhadap pengasuh anda sehingga anda bisa menilai bisa tidak orang tersebut menjadi pengasuh anak anda.<br />
<br />
5. Pilihlah pengasuh yang memiliki usia tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Biasanya pengasuh dengan umur yang matang lebih bisa bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.Jika pengasuh anak terlalu muda biasanya masih suka sibuk dengan hobinya dan kurang perhatian terhadap anak. Jika pengasuh anak terlalu tua biasanya sulit bagi anak untuk menyesuaikan diri terhadapnya.<br />
<br />
5. Mintalah copyan data diri atau kartu keluarga calon pengasuh anda dan buatlah perjanjian tertulis terhadap calon pengasuh anda. Hal ini untuk berjaga-jaga jika tersjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan. <br />
<br />
<br />
Lalu apa yang harus dilakukan orang tua ketika sudah mendapatkan pengasuh anak? Tentunya anda tidak boleh melepas begitu saja pengasuh anda dari pantauan anda. Yang harus anda lakukan adalah:<br />
<br />
1. Monitor kegiatan harian pengasuh anak anda bisa melalui rekaman CCTV atau bertanya kepada tetangga dekat tentang pengasuh dan apa yang sudah dilakukan terhadap anak anda. Tanyakan kepada pengasuh apa kegiatan harian yang sudah dilakukan.<br />
<br />
2. Anak biasanya berbicara jujur jika ditanya. Oleh karenanya tidak ada salahnya anda meng<i>crosscheck </i>dengan jawaban anak.<br />
<br />
3. Anda bisa berkomunikasi kepada anak dan pengasuh anak anda melalui telp saat sedang berada di kantor untuk memonitor kegiatan pada hariannya.<br />
<br />
Semoga sharing cara memilih pengasuh anak ini bisa bermanfaat membantu para orang tua mendapatkan pengasuh yang terbaik untuk anak sehingga tumbuh kembang dan tumbuh cerdas anak bisa tercapai ketika anak ditinggal orang tuanya bekerja. <br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-66804095755885119812013-01-26T08:18:00.001-08:002013-01-26T08:18:52.289-08:00Cara Mengajar Toilet Training pada Anak Balita<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang tua yang masih memiliki anak balita pasti mengalami kondisi ketika anak memiliki kebiasaan buang hajat Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) tidak pada tempatnya baik terjadi saat bermain atau sedang tidur. Orang tua kadang merasa repot dibuatnya. Bagaimana sebaiknya mengajarkan anak bisa BAB/BAK pada tempat semestinya dan anda tidak merasa kerepotan dibuatnya? Jawabannya adalah Toilet Training.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUJY5qTrVhELL_9T-fgyWfaAME4h8aAebl70jkqJGFcvCYhMUstBQys-WAOvwOFyrSjk2LkiQOt3Tu72UJ5QhLapD-1RwMxFMhtjDhLSOqrzQh5rUHwU95xx2i9alLCjm1DIFzcIa1MTSt/s1600/toilettraining.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUJY5qTrVhELL_9T-fgyWfaAME4h8aAebl70jkqJGFcvCYhMUstBQys-WAOvwOFyrSjk2LkiQOt3Tu72UJ5QhLapD-1RwMxFMhtjDhLSOqrzQh5rUHwU95xx2i9alLCjm1DIFzcIa1MTSt/s200/toilettraining.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Toilet training adalah cara melatih
anak untuk
mengontrol kebiasaan membuang hajatnya di tempat yang semestinya,
sehingga tidak sembarang membuang hajatnya. Toilet training bertujuan
melatih anak untuk mampu BAK dan BAB di tempat yang telah ditentukan dan
juga melatih anak untuk dapat membersihkan kotorannya sendiri serta
memakai kembali celananya. Toillet Training juga merupakan pengetahuan
baru bagi anak anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
Waktu yang terbaik mengajarkan toilet training adalah pada usia 1-3 th. Kebiasaan anak balita buang hajat pada tempat yang tidak semestinya pada anak di bawah usia 2 tahun merupakan hal yang wajar. Anak di bawah usia 2 tahun mengompol karena kontrol kandung kemih belum sempurna. Jika anak berumur lebih dari 3 tahun masih BAB/BAK tidak pada tempatnya maka perlu mendapat perhatian serius. Mungkin anak anda mengalami kemunduran. Oleh karenanya kita perlu mengajarkan toilet training kepada anak sejak dini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa tanda yang bisa digunakan untuk mengenali anak sudah siap untuk diajarkan toilet training antara lain:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setelah tidur siang atau minimal 2 jam dalam sehari, anak dalam keadaan kering (tidak mengompol)</li>
<li>Anak memberikan tanda-tanda atau kata-kata (keinginan) untuk membuang hajat.</li>
<li>Keinginan membuang hajatnya bisa diprediksi atau berupa kebiasaan.</li>
<li>Anak bisa mengikuti petunjuk sederhana</li>
<li>Anak bisa berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka pakaian/celana sendiri.</li>
<li>Anak merasa tidak nyaman dengan diapers yang kotor dan ingin diganti</li>
<li>Anak tertarik dengan sendirinya menggunakan toilet atau pispotnya.</li>
</ul>
Anda bisa menggunakan cara ini untuk mengajarkan toilet training:<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Jika anak anda belum bisa mandiri (baru belajar berjalan), anda bisa membiasakan untuk mengganti popoknya dan membuangnya pada tempat semestinya. Hal ini memberi pengertian bahwa kebersihan itu penting untuk kesehatan. Jika melihat tanda anak akan BAB ajak anak ke kamar mandi. Dudukkan pada pispot sambil memeganginya. Anak akan merasa aman dan nyaman jika ditemani.</li>
<li>Jika anak sudah bisa mandiri (berjalan/bicara), mintalah dia berkomunikasi kepada anda jika dia sudah merasakan tanda-tanda mau BAB/BAK. Temani dan bantu apa saja yang anak anda butuhkan. Mungkin melepas celananya,menggunakan kran semprot, membersihkan kotorannya dll.</li>
<li>Gunakan waktu saat mandi di kamar mandi untuk mengenalkan anak tentang toilet dan fungsinya. Orang tua bisa mengajak anak mandi bersama. Bunda bisa memberi contoh cara BAB dan BAK . Biarkan buah hati anda mengeksplorasi apa yang anda lakukan. Anak lebih suka meniru kebiasaan orang tuanya. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan toilet training.</li>
<li>Jika anak sudah bisa BAB/BAK pada tempat semestinya, sebagai orang tua puji dan hargai usahanya. Hal ini bisa menumbuhkan rasa senang dan percaya diri pada anak.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling penting bagi Orang Tua pada Toilet Training adalah kemampuan mengenali tanda-tanda anak anda mau BAB/BAK. Dengan sedikit kesabaran dan cara berkomunikasi yang baik, orangtua
pasti bisa mengatasi rintangan dan berhasil dalam melakukan toilet
training. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila timbul masalah sebelum, saat, atau setelah Toilet Training, konsultasikan dengan dokter anak anda. Kadang-kadang masalahnya tidak terlalu berat dan dapat diatasi segera, tetapi kadang-kadang timbul masalah fisik dan emosional yang memerlukan terapi. Bantuan, nasihat, dan dukungan dokter anak dapat membuat Toilet training lebih mudah. Dokter anak anda juga dilatih untuk mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah yang lebih serius.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-44130854814796319372013-01-05T05:53:00.003-08:002013-01-05T05:53:41.184-08:006 Manfaat Bermain Alat Musik bagi Anak<div style="text-align: justify;">
Mendengar Musik bagi anak adalah sarana melatih keseimbangan otak kanan dan kiri serta meningkatkan kemampuan motorik anak. Selain itu musik juga bisa mempengaruhi perkembangan dalam aspek kognitif dan keseimbangan emosi pada anak dan masih banyak manfaat lainnya. Mendengar saja memiliki banyak manfaat apalagi memainkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6GYCsw2tOFMD9pVqpkN_Zv3Ibh5BeRg_QRffodcJqt2je1vwFbmOe5Ukeko1UT1G4fPGsp6sJunXyOtMpYR8QxmkxKHxfNmmFXw0Pcpx7S9O0rWqtamaL9xJ2zDaXq0P7mbvr3cV4gV8W/s1600/music.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6GYCsw2tOFMD9pVqpkN_Zv3Ibh5BeRg_QRffodcJqt2je1vwFbmOe5Ukeko1UT1G4fPGsp6sJunXyOtMpYR8QxmkxKHxfNmmFXw0Pcpx7S9O0rWqtamaL9xJ2zDaXq0P7mbvr3cV4gV8W/s200/music.jpg" width="200" /></a>Pembelajaran pada anak balita lebih mudah diterima oleh anak jika diajarkan dengan musik. Bernyanyi dengan diiringi alat musik sangat menyenangkan. Anak biasanya belajar menirukan apa yang dilakukan orang tuanya.Orangtua bisa mengajarkan anak bermain alat musik sejak dini. Karena manfaatnya sangat besar untuk tumbuh kembang kesehatan dan kecerdasan anak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Manfaat lebih yang didapat jika anak bisa bermain alat musik:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Bermain alat musik bisa meningkatkan IQ</b> anak. Bermain musik menggunakan kedua sisi rasional Anda (otak kiri) dan sisi kreatif Anda (otak kanan), sehingga meningkatkan IQ</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bermain musik bisa dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan teman yang lain. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling menghargai dan kerjasama yang baik agar tercipta nada-nada yang indah yang enak didengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai
tantangan baru, mandiri, mengambil tanggung jawab atas keputusan dan
tindakan mereka, serta memiliki percaya diri serta rasa bangga pada
kemampuan yang mereka miliki.Memainkan alat musik juga akan memunculkan ekspresi diri dan
kreativitas. Kemampuan mengekspresikan diri, kelak akan membuka pintu
kesempatan yang luar biasa bagi masa depannya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<strong> Menanamkan disiplin</strong><br />Belajar alat
musik membutuhkan jam praktek dan disiplin yang ketat. Dengan rentang
perhatian yang pendek, belajar musik menanamkan rasa disiplin dan
membantu meningkatkan fokus anak dengan pesat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. <b>Bermain alat musik bisa membantu perkembangan psikologis anak</b> karena bermain musik bisa menenangkan hati. Terkadang rasa lelah dan jenuh bisa hilang dengan mendengar atau bermain musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. <b>Bermain alat musik bisa membuat tubuh sehat</b>. Seperti halnya olah raga, bermain alat musik juga membutuhkan energi untuk menggerakkan otot-otot tubuh dan konsentrasi pikiran dalam memainkannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun beberapa alat musik yang disarankan untuk bisa diajarkan kepada si kecil: <b>Piano,Drum, dan Biola</b>.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-16428727327210239122012-12-22T14:51:00.000-08:002012-12-22T15:17:33.442-08:00Tips Liburan Anak MenyenangkanLibur sekolah telah tiba. Pastinya anak anda menyambutnya dengan suka cita setelah sekian lama disibukkan dengan kegiatan belajar,ekstrakurikuler,kursus menyanyi,balet dll. Pertanyaan yang pasti selalu diajukan anak kepada orang tua yaitu "Pa/Ma, Mau kemana kita?". Sebagai orang tua harus bisa menjawab secara bijak pertanyaan anak tersebut.<br />
Hal yang pasti dilakukan para orang tua adalah mencari alternatif-alternatif tempat berlibur dan kegiatan-kegiatan apa saja selama liburan sekolah. Orang tua harus membuat perencanaan budget/anggaran dengan tempat tujuan anak. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhBjG66qOS1fVYb9MKxDLu8jzrEtrpI6pMyTpfH3oEFDeUbeM7dGaFAISwPRTsZ1aqbfqTgyA_uW-WFC12JRDYLrKNTcv_N3fwT9vl0Rky25JNfFZPJokBE7cG_pA8TNSvLH7v_h8wAcVK/s1600/liburan+sekolah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhBjG66qOS1fVYb9MKxDLu8jzrEtrpI6pMyTpfH3oEFDeUbeM7dGaFAISwPRTsZ1aqbfqTgyA_uW-WFC12JRDYLrKNTcv_N3fwT9vl0Rky25JNfFZPJokBE7cG_pA8TNSvLH7v_h8wAcVK/s1600/liburan+sekolah.jpg" /></a></div>
Liburan penting bagi Orang tua dan Anak. Liburan diperlukan karena tubuh dan pikiran manusia perlu penyegaran
dan pembaharuan kembali setelah sekian lama menjalani
kegiatan-kegiatan rutinnya sehari-hari. Adanya aktivitas liburan yang
efektif akan membuat seseorang terhindar dari kejenuhan dan penurunan
semangat pada saat melakukan tuntutan tugas rutinnya kembali. <br />
<br />
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menentukan tujuan Liburan Sekolah:<br />
1. Budget/Anggaran untuk berlibur. Jangan sampai membuat anggaran yang melebihi kemampuan anda dengan mengambil anggaran untuk alokasi lainnya yang sudah anda tetapkan sebelumnya.<br />
2. Lihat kondisi lingkungan apakah sebaiknya anda akan memilih Liburan Indoor atau Outdoor. Jika cuaca cerah orang tua bisa memberikan alternatif tempat liburan di alam terbuka. Dan sebaliknya jika cuaca mendung sebaiknya pilih tempat-tempat liburan indoor.<br />
3. Pesan dan Manfaat yang ingin anda sampaikan kepada Anak dengan liburan sekolah.<br />
4. Memilih tempat dan tujuan liburan hendaknya didiskusikan dengan anak agar anak bisa dengan senang hati menikmati dan tidak ada keterpkasaan.<br />
<br />
Apa saja Manfaat mengisi Liburan Sekolah dengan kegiatan yang positif untuk anak anda? <br />
1.Liburan sekolah merupakan sarana untuk menambah wawasan pengetahuan kepada anak.<br />
2. Liburan sekolah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak.<br />
3. Dengan berlibur misal ke Kebun binatang,museum,taman pintar bisa meningkatkan daya nalar anak.<br />
4. Liburan sekolah bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian anak.<br />
5. Liburan sekolah bisa bermanfaat untuk meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak<br />
6. Liburan sekolah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dan perkembangan fisik anak.<br />
7. Liburan sekolah bisa mendekatkan anak dan orang tua secara psikologis. <br />
<br />
Beberapa contoh kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi liburan
sekolah anak, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
orangtua dan anak dalam menentukan alternatif kegiatan liburan.<br />
1. Menonton film bersama<br />
2. Memasak<br />
3. Bermain ke rumah nenek,teman,saudara<br />
4. Mengajak anak berbelanja dipasar<br />
5. Mengunjungi museum<br />
6. Olahraga bersama misalnya berenang,jogging,bersepeda<br />
7. Bermain Game Bersama<br />
8. Camping dan Outbond<br />
9. Memancing<br />
10. Berlibur ke pantai<br />
11. Wisata Alam ke Pegunungan,Pemandian air panas,Kebun binatang<br />
12. Buat Ketrampilan Tangan misal melukis,menjahit,membuat gerabah dll<br />
13. Bermain ke toko buku<br />
14. Berziarah ke tempat ibadah. Misal ke Masjid Istiqlal di Jakarta,Masjid Kubah Mas di Depok, Masjid Demak di Kudus dll.<br />
<br />
Jika anda punya cukup dana dan ingin memanjakan anak tanpa menghilangkan manfaat yang ingin anda dapatkan bersama, anda bisa ajak anak bepergian ke luar kota atau keluar negeri untuk menikmati tempat-tempat wisata yang belum pernah anda kunjungi sebelumnya.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-88053587752409990722012-12-17T01:17:00.002-08:002012-12-17T01:46:48.957-08:00Cara Mengatasi Anak Susah makan<div style="text-align: left;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLmNq6XJngeaokxLZCdQ0YjfVZtmmkUhoVsl7yPKfU4xnaUgQxQA9inc1VMUf5rmh22elIbgBjyqlDfiJUU0iGmrF0PFxmDYr0nhSPQ750gNPm9xDL2Pn0dxO6yvUfprDQBqldYon9_Wto/s1600/susahmakan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLmNq6XJngeaokxLZCdQ0YjfVZtmmkUhoVsl7yPKfU4xnaUgQxQA9inc1VMUf5rmh22elIbgBjyqlDfiJUU0iGmrF0PFxmDYr0nhSPQ750gNPm9xDL2Pn0dxO6yvUfprDQBqldYon9_Wto/s1600/susahmakan.jpg" /></a>Masa Balita adalah masa yang paling membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan. Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang cukup agar mereka dapat tumbuh sehat dan cerdas. Satu hal yang paling sering dihadapi orang tua adalah Anak Susah Makan. <br />
<br />
Sebagai orang tua yang melihat anaknya susah makan pasti akan merasa khawatir akan kecukupan gizinya. Takut anaknya menjadi kurus dan sakit. Terkadang kita menyerah dengan keadaan lalu memberikan susu dan atau camilan yang padat kalori kepada anak sebagai penggantinya. Banyak dari kita langsung pada keputusan konsultasi dengan dokter bagaimana mengatasi anak yang susah makan. <br />
<br />
Orang tua harus melakukan intropeksi apa yang sudah dilakukan sehingga anak susah makan dan mencari informasi sebanyak-banyaknya sehingga orang tua bisa menerapkan banyak alternative cara mengatasi anak yang susah makan<br />
<br />
<b>Beberapa hal ini mungkin jadi penyebabnya:</b><br />
<ol>
<li>Anak susah makan karena jenis makanan yang disajikan kurang menarik.</li>
<li>Anak susah makan karena mereka belum pernah mencicipi makanan.</li>
<li>Anak susah makan karena kebiasaan orang tua yang memberikan susu atau makanan camilan padat kalori pada anak sebelum waktu makan sehingga anak sudah merasa kenyang duluan.</li>
<li>Anak susah makan karena melihat pola makan orang tuanya yang tidak sehat.</li>
<li>Anak susah makan karena suasana makan yang tidak kondusif.</li>
</ol>
<br />
<b>Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk mengatasi anak susah makan:</b><br />
<br />
1. Sajikan makanan dalam bentuk yang paling menarik. Seperti kita tahu bahwa anak suka dengan warna. Warnai sayuran dengan aneka sayuran atau buah. Tapi ingat jangan menggunakan pewarna.Orang tua bisa menyajikan dalam bentuk jus, makanan dicetak dalam bentuk atau pola yang disukai anak misalnya dicetak bentuk orang-orangan,atau dikasih hiasan dll. <br />
<br />
2. Ciptakan suasana makan yang menarik. Kita tahu bahwa Anak sangat suka dengan bermain dan permainan. Ajak si kecil bermain sambil makan. Ketika mereka asyik bermain mereka kadang tidak sadar kalo kita suap. Suapan pertama akan memberi pesan dan kesan ke anak untuk suapan berikutnya.<br />
<br />
3. Tunjukkan contoh kepada anak bahwa anda juga menikmati makanan yang anda buat dan anda sajikan untuk mereka. Jika anda tidak suka bagaimana anak bisa berselera. Berilah contoh dengan mencicipi makanan anak di hadapan mereka terlebih dahulu.<br />
<br />
4. Jangan berikan makanan/camilan yang padat kalori yang membuat anak kenyang terlebih dahulu sebelum waktu makan tiba. Anak biasanya akan memakan apa yang disajikan ketika mereka merasakan lapar.<br />
<br />
5. Mengajak anak makan bersama dengan teman-temannya yang lain akan menumbuhkan selera makannya. Jika anak ingin makan sendiri sebaiknya jangan anda larang meskipun makanan akan tercecer kemana-mana,belepotan dsb. Dengan kesadarannya dia akan merasakan dan mencicipi makanan yang anda buat. Dan ini merupakan nilai plus untuk langkah anda selanjutnya.<br />
<br />
6. Jika tidak mau makan jangan paksa anak untuk makan. Beri saran akibat kalo tidak mau makan. Misalnya akan sakit jika tidak makan dan akan dibawa ke dokter. Sisipkan sayurnya pada saat mereka mau makan camilan.<br />
<br />
7. Cari resep-resep praktis yang banyak disukai anak di buku-buku resep atau internet dan buat jadwal penyajian tiap harinya agar anak tidak merasa bosan dengan apa yang mereka makan.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-77281276722407232012012-07-31T22:13:00.002-07:002012-07-31T22:14:56.954-07:00Cara Mendidik Anak Agar tidak jadi Pemalu<a href="http://sinhwi.blogdetik.com/files/2011/04/pemalu-dalam-ts.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://sinhwi.blogdetik.com/files/2011/04/pemalu-dalam-ts.jpg" /></a>Tidak sengaja terlintas dipikiran saya untuk menulis artikel ini ketika saya ga sengaja memperhatikan beberapa anak yang mengalami kesulitan bergaul dengan temannya. Ketika saya tanyakan alasannya adalah MALU. <br />
<br />
Saya jadi tertarik untuk mengulas berdasarkan sudut pandang saya sebagai orang tua faktor apa saja penyebabnya dan apa solusinya. Bagaimana cara mendidik anak agar anak tidak jadi pemalu?<br />
<br />
Jadi teringat ketika kita belum menjadi orang tua. Apakah anda dulunya bertipe pemalu atau tidak?Flashback ke masa lalu..Bagaimana perlakuan dan sikap orang tua anda kepada anda?Bagaimana teman lain memperlakukan anak yang pemalu? Pastinya sifat Pemalu lebih banyak memiliki sisi negatifnya jika mempunyai porsi yang berlebihan.<br />
<br />
Tentunya sebagai orang tua, kita tidak ingin anak-anak kita menjadi anak pemalu. Anak yang pemalu biasanya akan mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dan atau bergaul. Ketika dihadapkan dengan lingkungan sosial lebih suka menyendiri. Hal ini tentunya akan menghambat tumbuh kembang dan kecerdasannya.<br />
<br />
Sifat pemalu timbul bisa karena keturunan dari orang tuanya faktor fisik karena tubuh tidak sempurna, atau kondisi sosial ekonomi.<br />
<br />
Namun demikian faktor penyebab di atas bisa di minimalisasi dengan beberapa tindakan:<br />
<br />
<b>1. Ajak anak untuk terlibat dalam berbagai kegiatan bersama </b>dengan tujuan memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh acara perlombaan,arisan keluarga,kegiatan kemasyarakatan,silaturahmi ke rumah tetangga dll<br />
<br />
<b>2. Berikan pujian kepada anak jika anak melakukan perbuatan yang positif kepada orang lain dan atau jika anak berprestasi</b>. Hal ini menunjukkan sikap menghargai anda terhadap keberaniannya dan akan membangun kepercayaan dirinya lebih besar lagi.<br />
<br />
<b>3. Jangan mengkritik yang kesannya memvonis</b>. Apalagi klo dilakukan dihadapan orang lain. Anak akan merasa takut untuk mengutarakan keinginannya. Hendaknya orang tua ketika mengkritik anak harus dengan memberikan penjelasan yang baik dan benar.<br />
<br />
<b>4. Beri contoh kepada anak pikiran dan perilaku positif anda</b> karena biasanya anak lebih suka mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Ajarkan cara berteman yang baik.<br />
<br />
Dengan cara-cara di atas diharapkan anak kita tidak akan tumbuh sebagai anak pemalu. <br />
<br />
Semoga bermanfaat.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-42146735863170084352011-04-27T20:03:00.000-07:002011-04-27T20:19:01.894-07:00Cara Stimulasi Belajar Membaca AnakMembacakan buku kepada anak adalah satu cara efektif menstimulasi keterampilan berbahasa dan penting peranannya dalam perkembangan sel otak anak. Ketika orang tua membaca anak anda mempelajarinya sebagai sebuah pengalaman positif.<br />
<br />
Membacakan buku kepada anak sebaiknya dilakukan dengan penuh kasih sayang. Pilihlah buku-buku bergambar, warna-warni, dan bertulisan besar dan berkalimat tidak panjang. Anak akan ikut asyik menikmati gambar,warna,dan belajar mengenal huruf. Bahkan dari pengalaman kemampuan komunikasi anak akan bertambah. Anak akan belajar mengeksplorasi isi buku dan bertanya pada orang tua tentang hal-hal yang ingin dia ketahui sehingga kosakata dan pengalamannya akan bertambah dengan temuan objek baru memalui buku.<br />
<br />
Disamping itu, orang tua harus pandai memilih buku dengan cerita yang mudah dipahami SESUAI dengan usianya. Karena cerita yang sulit dipahami atau tidak sesuai dengan tingkat kemampuan anak berdasarkan usianya dapat membuat anak menjadi frustasi dalam membaca, dan bisa jadi membuatnya tidak mau belajar lagi.<br />
<br />
Begitu anak mulai belajar membaca, orang tua harus memotivasi membaca secara oral agar ia dapat mengembangkan ketrampilan membaca yang lebih baik, meningkatkan kemampuan memahami konsep bahasa yang lebih tinggi dan meningkatkan kepercayaan diri anak dalam membaca.<br />
<br />
Anak belajar dari pengalamannya melihat,menilai, dan meniru. Kebiasaan orang tua sehari-hari bisa menjadi perilaku yang di contoh anak. Jika orang tua suka membaca buku maka kebiasaan ini bisa dicontoh anak. Anak akan terdorong untuk suka membaca juga. Menanamkan kebiasaan membaca penting untuk perkembangan anak menuju tingkat kedewasaan yang lebih tinggi.<br />
<br />
Beberapa cara yang simpel bisa anda coba untuk Stimulasilah kebiasaan membaca anak <br />
<br />
1. Bacakanlah buku setiap anak hendak tidur. Waktu ini efektif karena pada kondisi relaks anak akan lebih mudah menyerap dan memahami isi cerita.<br />
<br />
2. Berikan buku-buku cerita anak sebagai kado ulang tahun.<br />
Kado ulang tahun hendaknya bermanfaat bagi anak. Berikanlah kado ulang tahun yang bisa mendorong anak membaca.<br />
<br />
3. Sediakan buku buku cerita dengan gambar dan cerita menarik di kamar anak.<br />
Buku-buku cerita yang menarik dalam kamar anak dapat merangsang anak untuk membaca. <br />
<br />
4. Buat orang tua, sebaiknya biasakan membaca di dekat anak. Sebagai orang tua kadang kita merasa terganggu jika membaca dekat anak. Dan akhirnya memilih tempat sendiri untuk membaca. Hal ini sering dilakukan orang tua. Biarkan anak berperilaku apa adanya dengan mengganggu anda. berikan pengertian yang baik dan ajak anak ikut membaca.<br />
<br />
5. Ajaklah anak-anak ke toko buku beri kesempatan anak memilih buku yang paling dia sukai. <br />
<br />
Dengan Membacakan buku sejak dini dan terus menerus, anak akan menjadi senang membaca.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-5864278611390813112011-04-13T07:46:00.000-07:002011-04-13T07:46:48.036-07:00Merawat Gigi pada AnakMerawat gigi harus diajarkan sebelum bayi mulai tumbuh gigi pertamanya. Gigi anak sebenarnya sudah terbentuk sejak usia sejak usia kehamilan 6 bulan. Pada saat lahir bayi sudah mempunyai 20 gigi susu pada rahangnya.<br />
<br />
Menggosokkan lap yang lembab dengan lembut ke gusi bayi setelah makan dapat mencegah terkumpulnya bakteri-bakteri perusak. Setelah seorang anak memiliki beberapa gigi yang sudah tumbuh, sebaiknya ia mulai diperkenalkan dengan sikat gigi. Gunakan sikat gigi khusus untuk anak yang memiliki bulu sikat yang lembut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTNljha0xeGAHyqIFy6ykJj3CgfGF2kU-8eoiNhqdqBDC7LYsNJ" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTNljha0xeGAHyqIFy6ykJj3CgfGF2kU-8eoiNhqdqBDC7LYsNJ" width="200" /></a></div> Kerusakan gigi dapat terjadi pada bayi bila orang tua memiliki kebiasaan yang kurang baik seperti membiarkan bayi tidur dengan botol susu dimulutnya. Menurut beberapa dokter gigi anak, kebiasaan semacam ini dapat merusak gigi bayi bila dibiarkan terus menerus. Gula yang terdapat pada susu yang menempel terus di gigi bayi selama berjam-jam dapat merusak enamel gigi. Awalnya dapat terjadi perubahan warna pada gigi depan. Lama kelamaan bila dibiarkan dapat timbul lubang gigi. Orang tua juga harus membiasakan waktu minum susu yang teratur karena menghisap botol susu terus menerus sepanjang hari dapat merusak gigi bayi.<br />
<br />
Sebaiknya anak diperiksa giginya pada dokter gigi yang khusus merawat anak-anak atau yang biasa disebut dokter gigi anak (pediatric dentist). Dokter gigi anak dapat merawat berbagai masalah kesehatan gigi yang umumnya dihadapi oleh anak-anak.<br />
Dokter gigi anak bekerja dengan tujuan pencegahan masalah-masalah kesehatan gigi sebelum timbul, dan perawatan melalui pemeriksaan teratur agar gigi dan gusi tetap sehat.<br />
<br />
Sebaiknya seorang anak dibawa mengunjungi dokter gigi pada usia satu tahun. Dokter gigi akan menjelaskan bagaimana cara membersihkan gigi yang baik dan benar. Dokter gigi juga akan memeriksa keadaan kesehatan gigi anak. Kunjungan awal seperti itu dapat membantu mengenali masalah-masalah yang mungkin timbul. Selain itu, kunjungan ini dapat membuat anak menjadi terbiasa dan tidak takut terhadap dokter gigi.<br />
Lubang gigi dapat timbul karena makanan yang menempel pada gigi dan tidak segera dibersihkan. Makanan tersebut akan membentuk semacam zat asam yang dapat merusak lapisan-lapisan gigi. Bila lapisan gigi rusak maka akan timbul lubang gigi.<br />
<br />
Menyikat gigi sedikitnya dua kali sehari dapat menjaga kesehatan gigi. Anak usia 2 atau 3 tahun sudah mulai dapat menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi asalkan dengan diawasi orang tua. Pasta gigi yang diberikan tidak perlu banyak. Pastikan anak meludahkan pasta giginya keluar setelah menyikat gigi.<br />
<br />
Jika anak anda mengeluhkan rasa nyeri di giginya segera bawa anak anda ke dokter gigi. Nyeri tersebut dapat merupakan tanda adanya lubang di gigi anak yang membutuhkan perawatan.<br />
Biasakan untuk melakukan kunjungan teratur ke dokter gigi paling tidak setahun sekali seiring dengan pertumbuhan anak. Pembatasan asupan gula dan sikat gigi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan gigi.<br />
<br />
Orang tua mempunyai peranan penting untuk mengajari anak akan kebiasaan untuk selalu menjaga kesehatan gigi.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-34367333116804134252011-04-13T07:15:00.000-07:002011-04-13T07:15:53.426-07:00Belajar Komputer AnakTeknologi informasi dari waktu ke waktu terus berkembang. Begitu pula dengan komputer. Saat ini komputer bukan lagi barang mewah. Komputer bisa dipakai untuk bekerja, belajar dan bermain. Adanya jaringan internet yang tersambung dengan komputer dapat menjadi tambang ilmu bagi anda dan anak anda. Akan tetapi sebagai orang tua pembelajaran komputer dan internet kepada anak anda harus dilakukan secara selektif. Minimalkan efek negatif dari penggunaan komputer seperti anak akan lebih asyik bermain komputer daripada melakukan aktifitas sosial, anak jadi malas menulis lebih senang menulis menggunakan komputer.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTS03bVQbUbgYCw9wWQoMQOst25MGXMDLT1SM09OfiJ0G_MHEeD" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTS03bVQbUbgYCw9wWQoMQOst25MGXMDLT1SM09OfiJ0G_MHEeD" /></a></div>Metode belajar dengan komputer adalah salah satu yang paling disukai anak. Perhatikan putera-puteri anda ketika melihat komputer. Apa respon mereka? Rasa penasaran mendorong anak untuk mencoba. Dari mencoba itulah transfer ilmu pengetahuan mengalir. Anak akan belajar memegang mouse, mengenal huruf, angka,tanda baca dari keyboard. Komputer bisa digunakan untuk belajar mewarnai,menggambar, menulis, pengenalan bentuk,membuat garis,belajar menyanyi, dll.<br />
<br />
<br />
Orang tua hendaknya bisa selektif dan pintar memilihkan program/software yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan mereka. Banyak sekali software pembelajaran anak bisa anda dapatkan melalui cd dan atau download via internet.<br />
<br />
Yang terpenting pada saat belajar komputer adalah pendampingan orang tua.Dengan demikian efek negatif dari komputer bisa diminimalisir. Oleh karena sangat pentingnya komputer, maka tidak ada salahnya mulai perkenalkan komputer kepada anak sejak dini.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-84725732083225880772011-04-05T06:48:00.000-07:002011-04-05T06:55:27.525-07:00Cara Mengajar Anak Bersepeda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.sheldonbrown.com/images/9305N14R25irst%20Bike.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.sheldonbrown.com/images/9305N14R25irst%20Bike.jpg" width="133" /></a></div>Bersepeda adalah salah satu aktifitas outdoor yang disukai anak-anak dan orang dewasa. Masing masing orang tua memiliki cara tersendiri mengajarkan anak naik sepeda. Belajar bersepeda yang baik sebaiknya menyesuaikan dengan tinggi badan anak.<br />
Terdapat tiga ketrampilan dasar yang harus diajarkan kepada anak anda: Mengayuh, Mengemudi, dan Keseimbangan. Dengan menguasai ketiganya memungkinkan anak bisa menaiki sepedanya sendiri.<br />
<br />
Bagi kebanyakan anak, sepeda roda tiga adalah langkah pertama dalam belajar bersepeda. Sepeda ini cocok untuk anak usia 1-2 tahun. Idealnya, seorang anak harus mendapatkan sepeda roda tiga bahkan sebelum ia belajar berjalan.Sepeda roda tiga berguna untuk mengajarkan anak mengemudi dan mengayuh. Anak akan belajar mengayuh pedal dengan tenaganya agara sepeda bisa jalan, belajar mengerem.<br />
<br />
Jika anak sudah bisa menguasai teknik mengemudi dan mengayuh maka saatnya belajar dengan menggunakan sepeda yang lebih besar untuk belajar berlatih keseimbangan. Biasanya untuk anak usia 2,5 - 4 tahun kita bisa menggunakan sepeda dengan ukuran roda 12''. Pilih sepeda yang memiliki roda empat dimana ada roda kecil berpasangan untuk menyangga anak agar tidak jatuh dan paling tidak ketika anak duduk di atas jok kedua kaki sudah bisa menyangga dan menopang berat badannya. <br />
<br />
Jika anak sudah merasa nyaman menaikinya, mulailai melepas salah satu roda penyangga yang ada. Hal ini untuk mengajarkan anak menjaga keseimbangan ketika bersepeda. Latihan keseimbangan ini perlu agar anak tidak mudah jatuh. Berikan pemahaman yang baik agar anak bisa menjaga keseimbangan dengan roda tiga dan berikanlah motivasi yang positif jika anak terjatuh agar anak bisa belajar dari pengalaman dan tidak takut jatuh. Anda bisa mengajarinya di lapangan yang berumput supaya jika jatuh tidak sakit dan terluka. Jika sudah bisa anda bisa mengajarinya melewati jalan yang lebih halus.<br />
<br />
Jika anak anda sudah bisa berjalan dengan roda penyangga satu, mulailah sedikit demi sedikit naikkan roda penyangganya agar mengambang. Dari situ anak bisa belajar menjaga keseimbangan. Ketika berlatih pegang sadelnya atau badannya lalu lepaskan sedikit demi sedikit. Dan ikutilah anak dari belakang dan atau dari samping untuk antisipasi jika anak anda akan jatuh. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit kepercayaan dirinya akan terbangun. Dalam proses ini yang anda butuhkan hanya kesabaran. Jangan sekali-kali menghakimi kesalah anak karena mereka akan belajar dari pengalaman. Biasanya proses ini membutuhkan waktu kurang lebih seminggu sampai anak anda bisa naik naik sepeda sendiri.<br />
<br />
Jika sudah mahir mulailah mengajarkan cara berbelok, mengerem, mulailah beri sedikit rintangan misalnya jalan menanjak,turunan, menghindari batu, menyalip dll.<br />
<br />
Ok selamat mencoba.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-3081811579000179682011-04-02T20:13:00.000-07:002011-04-02T20:40:05.671-07:00Stimulasi otak dan Perasaan Anak dengan MUSIKHasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan sekaligus memperkaya perkembangan otak anak di bawah usia tiga tahun. Mendengarkan musik pada si kecil dapat meningkatkan kemampuannya kreatifitas dan sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan sekaligus memperkaya perkembangan otak anak di bawah usia 3 tahun.<br />
<br />
Hal tersebut dicapai melalui ritme, melodi, dan harmonisasi. musik klasik dapat memperkaya kemampuan spatial otak, atau kemampuan memahami konstruksi obyek dua dan tiga dimensi. Kemampuan ini sangat penting bagi penguasaan ilmu matematika dan sains. Penelitian lain juga membuktikan bahwa musik klasik dapat meningkatkan kreatifitas.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSqLOS5QKE_bjaJb2W0RQIAVY0SSc5vHPdCMTvW0NkNvsE9STV-" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSqLOS5QKE_bjaJb2W0RQIAVY0SSc5vHPdCMTvW0NkNvsE9STV-" width="259" /></a></div><br />
Musik dapat mempengaruhi secara emosi, fisik, mental, dan spiritual. Jenis musik mana yang baik untuk kesehatan emosi, fisik, mental, dan spiritual sering membawa kita pada berbagai kontroversi.<br />
<br />
<b>MANFAAT MUSIK BAGI SI KECIL :</b> <br />
<br />
1.Mampu merangsang tidur yang nyenyak, dan mendorong produksi hormon pertumbuhan.<br />
<br />
2.Menenangkan tubuh, otot dan saraf, membantu mempersiapkan otak untuk belajar dan juga meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) dan emosional (EQ).<br />
<br />
3.Dalam format, ritme, dan melodi yang berbeda, musik dapat merangsang fungsi otak dan menciptakan serat saraf pada otak yang berguna dalam kemampuan di bidang matematika dan sains di masa depan.<br />
<br />
4.Mendorong komunikasi antarsel saraf, meningkatkan kemampuan bahasa dan membaca.<br />
<br />
5.Mampu meningkatkan pertumbuhan emosional, daya khayal, dan kreativitas.<br />
<br />
6.Menawarkan kesenangan, mendorong otak anak untuk mengatur kembali ide-ide, mengembangkan daya ingat, dan menggunakannya secara efisien.<br />
<br />
7.Mozzart efek, adalah beberapa istilah dalam musik yang mempengaruhi orang untuk dapat meningkatkan kecerdasan. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa anak telah mendengar musik, tingkat kecerdasaannya yang lebih tinggi dari rata-rata dari seseorang yang tidak tahu musik. Dengan beberapa cara, untuk merangsang otak agar “belajar” tentang segala sesuatu dari nada musik. Musik klasik juga yang baik untuk bayi dan ibu hamil karena akan meningkatkan kecerdasan bayi dan membuat si ibu lebih santai.<br />
<br />
8.Menyegarkan. Kadang-kadang ketika kita merasa bosan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, dengan mendengarkan musik walaupun hanya beberapa saat kita akan dapat merasa segar kembali. Jadi kita akan mendapatkan semangat kembali untuk melakukan aktifitas kita.<br />
<br />
9.Motivasi. Kita dapat mengambil contoh ketika upacara bendera atau acara kenegaraan atau bahkan ketika pemberian mendali olimpiade. Ketika kita mengikutinya, kami ikut menyanyikan lagu nasional atau lagu kebangsaan. Dengan menyanyikan itu kita akan termotivasi untuk mencintai bangsa kita, pahlawan nasional, dan bahkan juga memberikan semangat baru bagi kita. Bahkan ada beberapa orang yang akan mudah belajar atau bekerja dengan mendengarkan musik.<br />
<br />
10.Terapi. Beberapa pakar menyatakan bahwa musik juga bermanfaat dari sisi medis. Ketika sakit dengan mendengarkan musik tertentu akan bisa menjadi terapi yang diharapkan dapat menyembuhkan.<br />
<br />
11.Komunikasi. Sebagai bahasa universal, musik dapat menjadi pesan ke semua negara di dunia tanpa membatasi bahasa. Bahkan satelit luar angkasa yang dikirimkan ke luar angkasa juga membawa musik.<br />
<br />
Disadur dari: www.<span class="f"><cite>indonesiajenius.com</cite></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-64210800825755086522011-03-29T20:51:00.000-07:002011-04-02T20:25:39.439-07:00Cara Melatih Ketrampilan Sosialisasi pada Anak<i>Pengajaran keterampilan sosial untuk anak-anak adalah sangat penting untuk membuat mereka nyaman dan tenang dalam setiap situasi sosial tertentu.</i><br />
<br />
Berharap anak anda berperilaku seperti orang dewasa adalah tidak mungkin karena anak belum mempunyai pengalaman,pemahaman dan kedewasaan ketika menghadapi berbagai situasi kehidupan.<br />
Itu sebabnya, pengajaran keterampilan sosial kepada anak-anak seperti kerjasama, komunikasi positif, yang membantu dan sopan, sangat penting untuk perkembangan anak yang tepat.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSwYt5HxYIUE5KJL9kXjQpLLureeXKELbg5-Y8AAzMeKj9u5Rd5" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="192" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSwYt5HxYIUE5KJL9kXjQpLLureeXKELbg5-Y8AAzMeKj9u5Rd5" width="262" /></a></div><br />
Mengajarkan ketrampilan sosialisasi kepada anak akan efektif bila dilakukan dengan permainan dan kegiatan. Orang tua harus jeli memilih jenis permainan dimana anak akan bisa belajar berperilaku,berkomunikasi dan menampilkan diri dalam situasi sosial.<br />
<br />
Beberapa bentuk permainan yang bisa dicoba:<br />
<b><br />
1. Melatih Kerjasama</b><br />
<br />
Mintalah anak-anak berdiri membentuk lingkaran. <br />
Selanjutnya, menggambar sebuah lingkaran di tengah dengan kapur. <br />
Berikan instruksi yang segera setelah Anda peluit, anak-anak harus menjalankan dan mengakomodasi diri dalam lingkaran ditarik oleh Anda.<br />
Setelah anak-anak melakukannya, membuat lingkaran lain yang lebih kecil di antara lingkaran sebelumnya yang dipakai. Sekarang, anak-anak harus menyesuaikan diri di daerah yang lebih kecil. Saat melakukan sehingga anak-anak harus terus satu sama lain atau membuat saran bagaimana agar sesuai itu. Jadi, dengan melakukan permainan tim tersebut untuk anak-anak, komunikasi dan kerjasama di antara mereka bisa ditingkatkan jauh.<br />
<br />
<b>2. Belajar Mendengar dan Memahami Kenyataan</b><br />
<br />
Sering kali,anak-anak kurang memperhatikan apa yang orang lain katakan di kelas. Menanamkan keterampilan mendengarkan menjadi sangat penting untuk menjaga sopan santun. Sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak mengajarkan keterampilan sosial adalah meminta anak-anak duduk dalam lingkaran. Selanjutnya, minta salah satu dari mereka untuk memberitahu orang lain hobi favoritnya. Setelah ini, anak duduk di sebelahnya harus memberitahu hobi favoritnya, tapi sebelum itu ia harus mengulang hobi anak sebelumnya. Demikian juga, semua anak memberitahu hobi mereka dan ulangi yang anak-anak sebelumnya. Setiap kali seorang anak lupa, guru atau anak-anak lain yang dapat membantu dia. Kegiatan ini sangat tepat dan menyenangkan guna mengajarkan anak-anak bergiliran ketika berbicara serta mendengarkan orang lain. <br />
<br />
<b>3. Belajar Menghargai dan Berkomunikasi Positif</b><br />
<br />
Buat anak-anak berdiri membentuk lingkaran. Selanjutnya, minta mereka untuk satu per satu menceritakan satu hal yang mereka sukai dari anak lain di kelas. Sebagai contoh tentang tulisan tangan,warna rambutatau bagaimana teman mereka ketika sedang bernyanyi, dll Setelah itu, anak harus berpindah tempat ke teman yang dia ceritakan. Sekarang, giliran anak ini untuk mengatakan sesuatu yang baik tentang anak lagi. Ini adalah kegiatan menyenangkan untuk membangun Team yang baik. Lanjutkan permainan sampai masing-masing anak mendapat kesempatan untuk mengubah tempat.<br />
<br />
<b>4. Role Play</b><br />
<br />
Role play adalah permainan yang sangat bagus untuk mengajarkan ketrampilan sosial kepada anak autis.<br />
Misalnya, untuk mengajar anak-anak sopan santun, Anda dapat meminta dua anak membuat sebuah adegan, dimana satu memberikan yang buku dan yang lain mengatakan "terima kasih". Atau, adegan dimana seorang anak tidak sengaja menginjak kaki seseorang yang lain dan kemudian " minta maaf" kepadanya. Anda bisa membimbing anak bagaimana untuk menyapa, berbicara dan menjadi teman dengan seseorang. Demikian juga, bagaimana membantu orang lain, bagaimana menjadi seorang teman yang baik, bagaimana menjadi hormat, semua bisa diajarkan secara efektif dengan perencanaan memainkan peran kreatif.<br />
<br />
<b>5. Berperan sebagai Model</b><br />
<br />
Untuk semua orang tua yang bertanya-tanya,, "bagaimana untuk mengajarkan keterampilan sosial kepada anak-anak?" Jawabannya terletak pada pemodelan perilaku yang benar kepada anak-anak dalam keadaan apapun. Anak-anak sering meniru perilaku dan pola komunikasi diikuti oleh orangtua dan guru mereka. Jadi, untuk meningkatkan keterampilan sosial, orang dewasa harus memastikan bahwa mereka sendiri adalah sopan, sopan, koperasi, positif dan membantu orang, jika mereka mengharapkan anak-anak menjadi begitu.<br />
<br />
Selain permainan di atas, untuk mengajar keterampilan sosial kepada anak-anak, olahraga dan kegiatan kelompok seperti membaca bersama-sama dapat cukup efektif juga. Belajar keterampilan sosial adalah kegiatan yang berkelanjutan sampai dewasa maka kunci utama adalah terletak pada praktek dan keterampilan yang dipelajari setiap menit satu hari!Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-25801612541980030152011-03-28T00:52:00.000-07:002011-04-02T20:26:07.032-07:00Mengatasi Masalah Anak dengan HIPNOPARENTINGApakah anak anda bermasalah? ga mau makan,malas belajar,tidak bisa fokus, kecanduan games onlinedll. Metode penyembuhan dengan hipnoterapi bisa menjadi alternatif untuk anda. Secara umum hipnoterapi akan membantu memulihkan orang-orang yang menderita oleh tekanan psikosomatis seperti mental block,phobia,traumatik,stroke sampai penyempitan pembuluh darah. Sebab secara umum, orang-orang sakit 70% disebabkan oleh psikosomatis dan sisanya oleh alasan medis.<br />
<br />
Hipnoterapi bisa dilakukan oleh semua orang karena merupakan seni berkomunikasi dalam bahasa verbal dan non verbal. Salah satu metode yang terkenal adalah mencari akar persoalan seseorang dengan penelusuran masa lalu. Khusus untuk anak-anak hipnoterapi adalah ilmu untuk mendidik anak yang dibesarkan dengan menggunakan metode hipnosis modern. Untuk anak-anak bisa diterapkan saat usia mereka 3 tahun sampai tahap kuliah.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ59b6SZ8eX7nmGQl1xugMR8cseehNyGNptlg7197kvYP7Hhlu-" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="248" width="203" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ59b6SZ8eX7nmGQl1xugMR8cseehNyGNptlg7197kvYP7Hhlu-" /></a></div><br />
Agar efektif,para orang tua disarankan mengikuti sesi hipnoterapi dan kemudian disugestikan kepada anak-anak mereka khususnya pada anak-anak yang dianggap punya masalah. Otak manusia terdiri dari otak sadar dan otak bawah sadar. Pada orang dewasa sekitar 12% adalah otak sadar, 88% adalah otak bawah sadar. Otak bawah sadar anak adalah sekitar 95%.<br />
<br />
Artinya dari ilmu hipnosis diketahui hipnosis adalah komunikasi atau perintah ke otak bawah sadar . Otak bawah sadar adalah otak perasaan dan emosi dan merupakan longterm memori yang akan diingat sampai anak dewasa. Artinya perintah dan kata-kata orang tua 95%masuk ke pikiran anak tanpa di filter atau disaring.<br />
<br />
Agar hipnosis yang disampaikan pada orang tua benar-benar efektif, sugestinya bisa dilakukan pada pagi hari pada saat anak sedang dalam keadaan tenang atau dalam kondisi relaks. Penyampaiannya harus diawali dengan senyum dari para orang tua. Bila masuk ke alam bawah sadar maka dampaknya akan tahan lama. Kata kata lembut penuh kasih sayang adalah salah satu kunci suksesnya mendidik anak. Hindari kata terlalu keras dan negatif. Bila sudah terkena maka penyembuhannya makan waktu yang cukup lama.<br />
<br />
Melakukan persuasi melalui ilmu hipnosis adalah salah satu teknik terapi terhadap anak yang bermasalah (pemarah,anak emosional,sulit makan,sulit minum susu,dll). Secara prinsip membujuk harus didahului dengan sesuatu yang menyenangkan bagi anak yakni secara halus dan lembut serta intonasi yang baik. Sangat efektif bila dilakukan dengan sentuhan-sentuhan fisik kecil seperti pada tangan, pipi, dll.<br />
<br />
Kunci berkomunikasi saat anak mengalami masalah adalah dengan cara memberikan yang terbaik kepadanya. Terlebih kalo kita mensugesti anak dengan senyum dan disertai dengan kata-kat yang lembut dan melalui komunikasi yang tepat.<br />
<br />
<b>Disadur dari:</b> Majalah Nyata IV Maret 2011Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-31449142194224760772011-03-25T10:14:00.000-07:002011-04-02T20:26:43.728-07:00Cara Melatih Anak Belajar MandiriSikap mandiri perlu di tanamkan pada anak sedini mungkin. Bila anak mandiri, anak akan percaya diri dimanapun berada.<br />
Perlu dipahami bahwa untuk melatih berani dan mandiri itu harus berjalan secara simultan, dan orang tua sebagai pelatih harus menyadari juga bahwa semuanya itu tidak bisa instan, memerlukan proses dan waktu. <br />
<br />
Memang masalah yang dihadapi anak sehari-hari dapat dengan mudah diatasi dengan adanya campur tangan orang tua. Namun cara ini tentunya tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri. Ia akan terbiasa “lari” kepada orang tua apabila menghadapi persoalan, dengan perkataan lain ia terbiasa tergantung pada orang lain, untuk hal-hal yang kecil sekalipun.<br />
<br />
Beberapa langkah-langkah membangun kemandirian anak:<br />
<br />
<b>1. Menumbuhkan “basic trust”</b><br />
Setiap bayi sebenarnya sudah memiliki basic trust, tetapi ketika dia balita sebaiknya orang tua sepatutnya memberikan respon positif atas kebutuhan si anak. Hal ini dapat meningkat perasaan “trust” dari si balita dan balita pun akan merasa aman juga didalam kehidupannya. Nah dengan perasaan aman/secure, balita pun akan lebih berani didalam menghadapi tantangan yang ada dihadapannya. Mandiri pun akan ikut terbentuk juga ketika menyelesaikan persoalannya.<br />
<br />
<b>2. Memberikan “tanggungjawab” atau kepercayaan kepada anak</b><br />
Ketika kita melihat/merasa anak kita melakukan sesuatu yang kita rasa dia mampu melakukannya, sebaiknya kita memberi kesempatan kepada dia untuk melakukannya sendiri. Misal ketika dia selesai makan dan ingin meletakkan piringnya di tempat cucian, kita bisa memberi kesempatan itu kepada dia dan jangan melarangnya jika kita merasa dia mampu serta jangan terlalu risau juga (contoh takut pecah karena harganya mahal). Memberi kesempatan dan kepercayaan kepada dia seperti itu dapat membuat anak berani dan mandiri juga.<br />
<br />
<b>3. Memberi contoh</b><br />
Anak akan selalu mencontoh, hal ini juga berlaku ketika kita ingin anak berani dan mandiri. Jika orang tua memiliki kepribadian yang tertutup misal tidak suka melakukan hal-hal yang baru, takut menghadapi tantangan sebaiknya tidak untuk terlalu mengharapkan balitanya tumbuh dengan memiliki kepribadian berani dan mandiri. Misal kita ingin anak belajar berenang sedangkan orang tua-nya sendiri takut masuk air, hal ini tentu akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Dengan memberi contoh yang konkret kepada anak, anak akan memahaminya dan semakin mudah dia menirunya. Namun jika orang tua tidak atau belum bisa memberi contoh yang konkret kepada anak, sebaiknya jangan menunjukkan “ketakutan” dan “ketidakmandirian” kepada si anak, baik secara langsung atau tidak langsung.<br />
<br />
<b>4. Jangan memaksa</b><br />
Semua yang kita lakukan untuk melatih keberanian dan kemandirian anak memerlukan waktu dan proses, hal itu dapat berkembang secara perlahan sehingga jangan kita memaksa si anak untuk menguasai segala hal yang diajarkan pada saat itu juga. Misal melatih anak untuk selalu bangun tidur langsung mandi, jangan memaksa anak saat itu juga untuk menguasai hal tersebut, perlu beberapa hari hingga lancar. Orang tua selalu dampingi dan mengingatkan si anak untuk melakukan hal yang benar tersebut. Tetapi perlu diingat agar jangan terlalu sering/keras mengkritik si anak karena hal itu akan membuat nyali/keberanian si anak akan turun/down.<br />
<br />
<b>5. Jangan terlalu membebani</b><br />
Perlu diingat bahwa tahapan yang bisa dilalui oleh si anak adalah berkembang secara bertahap, sehingga stimulus yang diberikan kepada si anak harus disesuaikan juga dengan perkembangan si anak. Jika terlalu banyak stimulus akan membuat si anak bingung dan akan kehilangan keberanian untuk melakukan sesuatu.<br />
<br />
<b>6. Menetapkan batasan dengan tepat</b><br />
Kita tetap harus memberi batasan apa yang boleh dilakukan oleh anak kita, tetapi larang yang diberikan itu harus dapat disertai dengan alasan yang logis. Misal ketika si anak melatih keberaniannya dengan bermain di luar teras rumah, sepatutnya orang tua tidak menakut-nakuti si anak dengan hal-hal yang tidak bisa difahami/logis oleh si anak, contohnya mengatakan s anak akan diganggu hantu atau digigit anjing, dan sebagainya. Ketakutan tersebut akan ditangkap oleh otaknya sebagai kenyataan yang benar dan si anak pun akan tidak berani keluar dari teras rumahnya, akhirnya akan mempengaruhi keberanian dan kemandirian dia.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><b>7. Beri kesempatan memilih</b><br />
<img align="right" border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSONZAGsfX7Qmddp3fGO1Bdsc4jHktxhWno9oQIy-iuDgZ_GfpDihvVaBqIOQ" />Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri bagi dirinya. Misalnya, sebelum menentukan menu di hari itu, ibu memberi beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih anak untuk makan siangnya. Demikian pula dalam memilih pakaian yang akan dipakai untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya, misalnya. Kebiasaan untuk membuat keputusan - keputusan sendiri dalam lingkup kecil sejak dini akan memudahkan untuk kelak menentukan serta memutuskan sendiri hal-hal dalam kehidupannya.<br />
<br />
<b>8. Hargailah usahanya</b><br />
Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi. Orang tua biasanya tidak sabar menghadapi anak yang membutuhkan waktu lama untuk membuka sendiri kaleng permennya. Terutama bila saat itu ibu sedang sibuk di dapur, misalnya. Untuk itu sebaiknya otang tua memberi kesempatan padanya untuk mencoba dan tidak langsung turun tangan untuk membantu membukakannya. Jelaskan juga padanya bahwa untuk membuka kaleng akan lebih mudah kalau menggunakan ujung sendok, misalnya. Kesempatan yang anda berikan ini akan dirasakan anak sebagai penghargaan atas usahanya, sehingga akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil seperti itu.<br />
<br />
<b>9. Hindari banyak bertanya</b><br />
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua , yang sebenarnya dimaksudkan untuk menunjukkan perhatian pada si anak, dapat diartikan sebagai sikap yang terlalu banyak mau tahu. Karena itu hindari kesan cerewet. Misalnya, anak yang baru kembali dari sekolah, akan kesal bila diserang dengan pertanyaan - pertanyaan seperti, “Belajar apa saja di sekolah?”, dan “Kenapa seragamnya kotor? Pasti kamu berkelahi lagi di sekolah!” dan seterusnya. Sebaliknya, anak akan senang dan merasa diterima apabila disambut dengan kalimat pendek : “Halo anak ibu sudah pulang sekolah!” Sehingga kalaupun ada hal-hal yang ingin ia ceritakan, dengan sendirinya anak akan menceritakan pada orang tua, tanpa harus di dorong-dorong.<br />
<br />
<b>10. Jangan langsung menjawab pertanyaan</b><br />
Meskipun salah tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan tugas Andalah untuk mengkoreksinya apabila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia benar. Kesempatan ini akan melatihnya untuk mencari alternatif-alternatif dari suatu pemecahan masalah. Misalnya, “Bu, kenapa sih, kita harus mandi dua kali sehari? ” Biarkan anak memberi beberapa jawaban sesuai dengan apa yang ia ketahui. Dengan demikian pun anak terlatih untuk tidak begitu saja menerima jawaban orang tua, yang akan diterima mereka sebagai satu jawaban yang baku.<br />
<br />
<b>11. Dorong untuk melihat alternatif</b><br />
Sebaiknya anak pun tahu bahwa untuk nmengatasi suatu masalah , orang tua bukanlah satu-satunya tempat untuk bertanya. Masih banyak sumber-sumber lain di luar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Untuk itu, cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberitahu sumber lain yang tepat untuk dimintakan tolong, untuk mengatasi suatu masalah tertentu. Dengan demikian anak tidak akan hanya tergantung pada orang tua, yang bukan tidak mungkin kelak justru akan menyulitkan dirinya sendiri . Misalnya, ketika si anak datang pada orang tua dan mengeluh bahwa sepedanya mengeluarkan bunyi bila dikendarai. Anda dapat memberi jawaban : “Coba,ya, nanti kita periksa ke bengkel sepeda.”<br />
<br />
<b>12. Jangan patahkan semangatnya</b><br />
Tak jarang orang tua ingin menghindarkan anak dari rasa kecewa dengan mengatakan “mustahil” terhadap apa yang sedang diupayakan anak. Sebenarnya apabila anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk terus melakukanya. Jangan sekali-kali anda membuatnya kehilangan motivasi atau harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya. Jika anak minta ijin Anda, “Bu, Andi mau pulang sekolah ikut mobil antar jemput, bolehkan? ” Tindakan untuk menjawab : “Wah, kalau Andi mau naik mobil antar jemput, kan Andi harus bangun pagi dan sampai di rumah lebih siang. Lebih baik tidak usah deh, ya” seperti itu tentunya akan membuat anak kehilangan motivasi untuk mandiri.<br />
Sebaiknya ibu berkata “Andi mau naik mobil antar jemput? Wah, kedengarannya menyenangkan, ya. Coba Andi ceritakan pada ibu kenapa andi mau naik mobil antar jemput.” Dengan cara ini, paling tidak anak mengetahui bahwa orang tua sebenarnya mendukung untuk bersikap mandiri. Meskipun akhirnya, dengan alasan-alasan yang Anda ajukan, keinginannya tersebut belum dapat di penuhi.<br />
<br />
Perilaku sikap harian yang bisa digunakan untuk melatih kemandirian anak:<br />
<br />
<b>1. Mintalah merapikan kamar tidur sendiri</b><br />
Setiap pagi, mintalah anak sekurang2nya 10 menit untuk merapikan kamar tidurnya sendiri. Selimut supaya dilipat yg baik, demikian pula bantal dan guling. Buku dan alat tulis di meja ditata rapi. Mintalah membuka jendela agar sirkulasi udara lancar.<br />
<br />
<b>2. Mempersiapkan diri sebelum ke sekolah</b><br />
Setiap malam sebelum tidur, pastikan anak menyediakan kelengkapan sekolah sendiri. Misalnya, baju sudah disetrika, buku2 dan peralatan sekolah dimasukkan kedalam tas. Hal ini agar anak tidak kalang kabut pada pagi hari.<br />
<br />
<b>3. Ajari meletakkan barang pada tempatnya</b><br />
Ajari anak meletakkan barang pada tempatnya. Karena itu sediakan rak2 barang di sudut kamar tidur, ruang tamu dan dapur supaya anak tidak kesulitan meletakkan barang miliknya. Dengan cara seperti itu, anak mudah mengambil kembali barang itu bila diperlukan.<br />
<br />
<b>4. Menyiapkan makanan di meja makan</b><br />
Ketika anda menyiapkan makanan dimeja makan, mintalah anak ikut membantu. Pastikan barang2 yg di pegang anak tidak mudah pecah. Sehabis makan, mintalah anak membawa piring ke tempat cuci piring sekaligus mencucinya sendiri.<br />
<br />
5. Mintalah meletakkan pakaian kotor pada tempatnya<br />
Mintalah anak memasukkan pakaian kotor pada tempatnya. Ingatkan, bila sembarangan meletakkan pakaian kotor, pakaiannya tidak akan dicuci. Sediakan tempat pakaian kotor, dan pastikan anak memasukkan pakaian kotor setiap hari.<br />
<br />
<b>6. Ajari ambil makan sendiri</b><br />
Anak2 dalam masa tumbuh kembang suka makan. Karena itu siapkan makanan, termasuk makanan camilan. Ajarkan anak untuk mengambil makanan sendiri.<br />
<br />
<b>7. Bersih bersih bersama di hari libur</b><br />
Pada hari minggu ajari anak bersih2 seluruh rumah bersama anggota keluarga yg lain. Pilihlah pekerjaan yg harus dilakukan anak sesuai usianya. Kegiatan itu bisa dua tiga jam setelah sarapan pagi. Sesudah selesai ajak anak jalan2 untuk rekreasi.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-87898994239562521112010-11-07T04:41:00.001-08:002011-04-02T20:27:21.974-07:00Belajar Menterjemahkan dengan Google TranslateMengenalkan ilmu pengetahuan dan sains sejak dini kepada anak akan bermanfaat untuk merangsang tumbuh kembang kecerdasan anak. Biasanya anak lebih mudah menyerapnya. <br />
<br />
Awalnya Ilmu pengetahuan dan Sains kan berkembang dari negara asing jadi kebanyakan sumber ilmu pengetahuan dan sains ditulis dalam bahasa Inggris. Oleh karenanya, semua ilmu dan sains tersebut harus bisa ditransformasikan ke bahasa Indonesia yaitu dengan di Terjemahkan. <br />
<br />
Jika anak sudah bisa baca dan tulis maka sudah bisa di ajarkan bagaimana cara menterjemahkan kata dan kalimat kepada anak. Oya, saya sudah pernah tulis dipostingan sebelumnya tentang <a href="http://tokomainananak.blogspot.com/2009/07/mengajar-bayi-membaca-metode-glenn.html">belajar membaca anak</a>. <br />
<br />
<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://pirancafe.files.wordpress.com/2008/10/google-translat.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 150px; height: 100px;" src="http://pirancafe.files.wordpress.com/2008/10/google-translat.jpg" alt="" border="0" /></a>Moms, pernah berpikir bagaimana mengajar anak cara menerjemahkan cerita bahasa inggris ke bahasa Indonesia dengan cara yang sangat mudah dan Murah. Hanya dengan kemampuan mengetik maka anak sudah bisa menterjemahkan sendiri kata atau kalimat dalam bahasa Inggris. <br />
<br />
Sedikit sharing pengalaman saya. Kebetulan anak saya Rahma umur 4 tahun. Awalnya Saya mencoba merangsang semua kecerdasannya dengan bermain dan permainan sejak dia berumur 6 bulan. Puzzle,block,maze dll. Semua koleksi mainan yang ada di <a href="http://www.tokomainananak.com/">tokomainananak</a> hampir semua sudah dicoba. Dan alhamdulillah ada hasil sekarang.Kemampuannya Membaca dan Menulis sudah bisa terlihat sejak umur 3.5 tahun. <br />
<br />
Saya punya tujuan dengan bekal kemampuan membaca dan menulis saya coba mengenalkan Komputer dan Internet. Dengan mudah dia bisa dengan cepat menghapal huruf dan letaknya di komputer. Dan mulai mencoba mengetik url di browser <a href="http://www.google.com/">www.google.com</a>. Setelah dia hapal maka saya tunjukkan kepadanya tools untuk menterjemahkan. <br />
<br />
Hanya satu yang saya kenalkan adalah <a href="http://www.google.com/translate">Google Translate</a>. Kemampuan tools ini sudah tidak diragukan lagi. Dengan Google translate anak akan lebih mudah dan lebih banyak mendapatkan kosakata baru. Dan perbendaharaan kata ini nantinya bisa dipakai untuk pengembangan speaking dan writing. <br />
<br />
Moms, daripada beli Calculator bahasa kan lebih enak pakai tools ini. Selain Irit cakupan kosakatanya lebih luas. Selamat mencoba Moms.. <br />
<div align="center"><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --> <br />
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=hh3uSTJox5Y%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=Ol37ym182zw%3D&type=2&title=B47B10&text=000000&background=f0e7c8&border=f0e7c8&url=F2984C" type="text/javascript">
</script> <br />
<!-- End: http://adsensecamp.com/ --></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-67684731604247206902010-11-04T20:45:00.001-07:002011-04-02T20:28:03.770-07:00Pilihan Desain Favorit Kamar Anak<img src="http://vanie001.student.umm.ac.id/files/2010/02/3045828294_ececbdcc38.jpg"><br />
<br />
<img src="http://www.propertykita.com/alfa/userfiles/image/renovate/kamar-anak.jpg"><br />
<br />
<img src="http://www.home-designing.com/wp-content/uploads/2009/10/green-room.jpg" width="500" height="250"><br />
<br />
<img src="http://cintaqu.away.web.id/wp-content/uploads/2009/02/image010.jpg"><br />
<br />
<img src="http://ch4nt2.files.wordpress.com/2008/10/kamar_anak2.jpg"><br />
<br />
<img src="http://i.okezone.com/content/2008/02/18/30/84519/VCPzJJs8op.jpg">Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-67610131192197813122010-01-22T20:55:00.000-08:002011-04-02T20:28:34.224-07:00Mengatasi KeracunanKeracunan bisa dialami oleh siapa saja. Bisa disebabkan oleh makanan ataupun minuman. Gejala keracunan ditandai dengan pusing,perut mual,diare, dan atau muntah-muntah. Jika anda orang tua menemukan gejala keracunan sebaiknya segera lakukan:<br />
<br />
<ul><li>Tanyakan kepada anak anda apa yang telah dimakan/diminum<br />
<li>Jika ada wadah atau botol berlabel segera baca labelnya dan ikuti petunjukknya untuk cara penanganan pertama jika keracunan.<br />
<li>Hubungi pusat penanganan keracunan.<br />
Misal: <b>Sentra Informasi Keracunan Badan POM RI di jakarta<br />
Telp:021-4259925 atau HP: 081310826879 atau unit Gawat Darurat Rumah Sakit</b>.<br />
</ul>
Pertolongan pertama sebelum membawa anak ke rumah sakit:
<b>Jika anak dalam keadaan terjaga/sadar dan sifat zat tidak korosif/iritatif</b>
<ol><li>Bebaskan Jalan nafas dengan melonggarkan pakaian,bersihkan lubang hidung, dan rongga mulut dari berbagai kotoran.<br />
<li>Berikan air putih,susu atau air kelapa muda agar kekuatan racun berkurang<br />
Usahakan agar anak muntah. Caranya masukkan jari anda ke dalam kerongkongan anak dengan posisi anak menunduk<br />
<li>Jika tidak kunjung membaik atau malah menunjukkan gejala lebih parah,misalnya dengan kejang-kejang bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. Jangan lupa bawa makanan atau sisa bahan beracun yang diduga jadi penyebabnya.<br />
</ol>
<b>Jika anak menelan bahan kimia bersifat korosif</b> seperti pemutih,soda kaustika bawa kerumah ,atau minyak tanah, jangan pernah membuatnya muntah. Beri anak air dingin/sejuk atau susu untuk mendinginkan yang terbakar dan segera bawa kerumah sakit
<b>Jika pada keadaan gawat, anak tidak dapat bernafas atau pingsan</b> segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Jika perlu lakukan pernafasan buatan.Tapi hati-hati jangan sampai bahan beracun masuk ke dalam mulut anda.
<div align="center"><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ -->
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=hh3uSTJox5Y%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=Ol37ym182zw%3D&type=2&title=B47B10&text=000000&background=f0e7c8&border=f0e7c8&url=F2984C" type="text/javascript">
</script>
<!-- End: http://adsensecamp.com/ --></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-88685362833433673542010-01-22T20:37:00.000-08:002011-04-02T20:29:09.148-07:00Manfaat Warna pada Kamar AnakSecara tradisional ,orang tua biasanya memilihkan warna pastel untuk kamar bayi. Pemilihan warna adalah hal yang masih kurang diperhatikan. Padahal pemilihan warna ini mempunyai pengaruh kuat terhadap tumbuh kembang bayi. <br />
<br />
Seorang peneliti dari Amerika Serikat Bridget Martel mengatakan perkembangan mata anak terjadi dibeberapa bulan pertama. Cobalah dengan warna-warna kontras maka perkembangan otak dan visual anak lebih terasah.<br />
<br />
Warna-warna yang disarankan untuk mengembangkan kreatifitas antara lain: merah,oranye dan kuning. Jika ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan pilih warna kuning pucat,beige,dan off white.<br />
<br />
Selain warna dinding kamar, Martel juga menyarankan benda bergerakuntuk mengasah perkembangan dan kecerdasan anak seperti mobil mainan berwarna cerah yang bergerak maju dan mundur.<br />
<br />
Sumber: <br />
Majalah AyahBunda No.15 2007Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-36367546789616263832010-01-21T18:11:00.000-08:002011-04-02T20:29:42.040-07:00Bermain Puzzle YukKata <b>Puzzle</b> sudah tidak asing lagi di telinga kita. Yang ada dibenak kita adalah jenis permainan ini meminta kita menyusun keping-keping potongan suatu bentuk atau gambar menjadi gambar atau bentuk yang utuh lagi.<br />
<br />
Bila kita melihat buah hati kita dan mengamati dengan seksama ternyata manfaat puzzle ini sangat besar untuk tumbuh cerdas buah hati kita. Beberapa ketrampilan dipelajari anak lewat permainan yang mencerdaskan ini. <br />
<br />
Cara buah hati menyelesaikan permainan ini dengan coba dan salah. Biasanya warna dan bentuk yang menjadi perhatian anak anda. <br />
Beberapa manfaat permainan puzzle antara lain:<br />
<ol><li>Permainan anak ini membantu melatih kecerdasan visual. Anak belajar memahami konsep bentuk,warna,ukuran dan jumlah.<br />
<li> Permainan ini bisa melatih konsentrasi anak untuk memusatkan pikiran karena anak harus berkonsentrasi ketika mencocokkan kepingan-kepingan puzzle.<br />
<li> Permainan ini dapat meningkatkan keterampilan anak memecahkan masalah sederhana.<br />
</ol>
<i>Tips bagi orang tua:</i>
<ul><li>Berilah anak anak anda puzzle yang sesuai dengan usia dan perkembangan kemampuannya.<br />
<li>Mulailah dengan memberikan ke anak bentuk yang sederhana dan secara bertahap<br />
<li>Carilah puzzle dengan tingkat kesulitan yang bertambah.<br />
yang paling penting adalah puzzle harus terbuat dari bahan yang aman dan kuat.</ul>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-40242454304511842562010-01-20T22:09:00.000-08:002011-04-02T20:30:19.998-07:00Belajar Bahasa Inggris itu MenyenangkanMengajari anak belajar bahasa asing memang akan lebih baik dilakukan sejak usia dini karena pada masa ini otak anak masih berkembang pesat. Sebagai orang tua tentunya apapun dilakukan demi mendukung buah hati. Dukungan untuk anak tidak hanya ketika dia sudah mulai mempelajarinya saja. Tetapi juga saat baru akan memulai.<br />
<br />
Hal yang bisa dipertimbangkan orang tua agar anak menikmati momen belajar bahasa asingnya:<br />
<ol><li>Dorongan orang tua. Buatlah anak tertarik misalnya dengan mengajak nonton film kartun atau pergi ke toko buku dengan buku-buku berbahas inggrisnya.<br />
<li>Pelan tapi pasti. Tidak perlu terburu-buru dan berharap anak bisa langsung menguasai. Mulailah dengan satu kata kemudian secara perlahan ajari dua sampai tiga frase<br />
<li> Visualisasi. jangan lupa setiap menambahkan kosakata baru sertai dengan gambar sehingga ia akan lebih mudah mengerti dan mengingat.<br />
<li>Suasana. Bicara tentang suasana akan lebih maksimal bila dibuat tempat kondusif dan santai. Saat bermain dengannya dirumah adalah saat yang tepat untuk mengajarinya kosakata baru. Anda bisa menunjuk benda-benda disekitar anda dengan menyebutkan kata bahasa inggrisnya.<br />
<li>Bernyanyi bersama. Ajari anak anda nyanyian sederhana, selain menambah kosakata juga untuk meluweskan pengucapan lidahnya.<br />
<li>Diluar ruangan pun Oke. Ajak anak anda ke kebun binatang sebutkan dan kenalkan binatang-binatang dalam bahasa inggris misalnya.<br />
<li>Jangan bosan mengulang. Untuk melatih daya ingat dan meluweskan lidahnya jangan bosan untuk mengulang kosakata yang pernah diajarkan.<br />
</ol>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-48054331046933176732010-01-20T21:47:00.000-08:002011-04-02T20:30:55.001-07:00Tips Merawat Anak Cacar AirJika buah hati anda sedang terkena cacar air apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh anda para orang tua:<br />
<ol><li>Jangan membiarkan anak anda kena angin. Sementara jangan keluar rumah dulu.<br />
<li>Hindari kontak dengan orang lain yang belum pernah kena cacar air karena penyakit ini sangat mudah menular<br />
<li> Berikan nutrisi bergizi yang cukup. Gizi dan nutrisi yang cukup bisa membantu memperkuat daya tahan tubuhnya<br />
<li>Istirahat Cukup<br />
<li>Gunting kuku anak anda. Sehingga jika anak anda menggaruk tidak menyebabkan luka<br />
<li> Berkonsultasi dengan dokter agar diberikan tindakan medis yang tepat.<br />
</ol><br />
<br />
Oiya untuk mengurangi rasa gatal akibat cacar air sebaiknya ruangan dijaga pada suhu normal. Jika suhu panas akan menimbulkan keringat dan membuat rasa gatal bertambah kuat. <br />
<br />
Menurut dokter jika tidak ada luka akibat garukan oleh anak maka biasanya cacar air tidak akan menimbulkan bekas pada kulit. Oleh karena itu usahakan memberi tahu anak dengan cara bijaksana dan arif agar tidak menggaruk bagian yang terkena cacar air.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-76631923297240633202010-01-20T21:14:00.000-08:002011-04-02T20:31:27.603-07:00Melatih Emotional-Q AnakEQ (<i>Emotional Question</i>) adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan anak merupakan kemampuan untuk menciptakan hubungan yang optimal antara diri seseorang dengan orang lain. Pendapat lain mengatakan EQ merupakan cara untuk dapat memahami bentuk pikiran,perasaan dan tindakan. <br />
<br />
Seringkali orang mengidentikkan kesuksesan seseorang dengan berapa angka IQ saja. Namun tidak selalu mereka yang memiliki IQ (<i>Intelegency Quotient</i>) tinggi lebih sukses dari mereka yang memiliki IQ rata-rata. IQ dan EQ adalah satu kesatuan dan keduanya harus seimbang satu sama lain dalam diri seseorang. Banyak riset telah membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 70-80% ditentukan oleh EQ. 20-30% oleh IQ.<br />
<br />
Tahukah anda mengajarkan EQ anak dengan cara sederhana?<br />
<br />
Pertama, Gunakanlah <b>Buku</b>. Bacakan saja anak anda sebuah cerita. Disaat membaca paragraf demi paragraf dan si Tokoh diceritakan sedang mengalami emosi tertentu semisal sedih, anda bisa berhenti dulu diparagraf tersebut dan mengekspresikan rasa sedih si tokoh dengan mimik wajah.<br />
<br />
Kedua, Gunakanlah <b>Boneka</b>. Ajak anak anda memahami emosi dengan menggunakan boneka yang memiliki ekspresi tertentu. Misalnya menggambarkan perasaan senang dengan menunjuk boneka yang sedang tertawa lebar.<br />
<br />
Sumber: Majalah Parents Guide Vol V no.5Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-14103131573472963522009-07-08T22:13:00.000-07:002011-04-02T20:33:39.208-07:00Tips Jitu Melatih Anak Anda Tumbuh Cerdas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM6ZPDS6-NqWxkW2CECWTa87eU9r9W6JN1GpuIcyzwFD4-Oe1568je4ToiBv63hjzfvMbHXEbg1rEc2xD1t1QTDCiqQz2ZkzaBfcL7tTNqsOCYtxjs8d8V_BeHv1wWKUAa8PthDUcX7gvI/s1600-h/smartbaby.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 82px; height: 104px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM6ZPDS6-NqWxkW2CECWTa87eU9r9W6JN1GpuIcyzwFD4-Oe1568je4ToiBv63hjzfvMbHXEbg1rEc2xD1t1QTDCiqQz2ZkzaBfcL7tTNqsOCYtxjs8d8V_BeHv1wWKUAa8PthDUcX7gvI/s320/smartbaby.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356331356295105394" /></a><br />
Setelah membacakan cerita kesukaan anak, pertanyaan apa yang Anda berikan?<br />
Katakanlah ceritanya tentang Puteri Salju. Pertanyaan yang digunakan kebanyakan adalah siapakah nama Putri? dimana ia tinggal? dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi anak. PERCAYALAH!<br />
<br />
Sebenarnya, kita dapat mengembangkan kecerdasan anak setiap saat, ketika mendampingi mereka bermain, mengajak ngobrol, makan bersama, menemani belajar dan lain-lain melalui teknik bertanya yang jitu. Bagaimana caranya?<br />
<br />
Teknik bertanya, secara sederhana diklasifikasikan kedalam empat kategori:<br />
* Recall; yaitu pertanyaan-pertanyaan yang mengundang kemampuan mengingat. Sebagai contoh, dimanakah puteri paman petani tinggal? siapa nama Puteri Paman Petani? Apa ini, apa itu dna lain sebagainya.<br />
* Divergen; yaitu pertanyaan yang mengundang anak berpikir dan memecahkan suatu masalah. Bisanya diawali dengan kata bagaimana? Contoh: mainan kamu ada dibawah meja, menurut kamu bagaimana cara mengambilnya? Waduh, di luar gerimis. Bagaimana agar kita bisa keluar? Pertanyaan ini mengundnag jawaban yang bervariasi. Mungkin anak mengusulkan bawa payung, mungkin mengusulkan lari saja, pakai koran dan lain-lain. Pertanyaan seperti ini akan melatih anak untuk mampu memecahkan masalah.<br />
* Convergen; yaitu pertanyaan yang mengundang anak mengaitkan dua variabel tertentu atau lebih dan mengambil keismpulan. Biasanya diawali dengan kata mengapa atau kenapa? Contoh, meneruskan pertanyaan di atas, mengapa harus berlari? dan lain-lain.<br />
* Evaluatif; pertanyaan yang mengundang anak untuk memberikan penilaian dan mengambil keputusan. Biasanya terkait dengan baik atau buruk. Contoh: apakah baik kalau adik kita tinggal bersama si mba di rumah?<br />
Dulu, ada anggapan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat analisis, sintesis dan evaluatif tidak tepat untuk anak. Itu adalah pandangan yang keliru. Semuanya boleh baik untuk anak atau orang dewasa. Pokoknya di atas 2 tahun anak sudah bisa diajak bicara, apalagi tiga tahun ke atas, anak sudah dalam masa “concious mind” menurut Montessori, sudah bisa diajak dialog. Asal, tentu saja pertanyaannya yang kontekstual dan relevan dengan dunia anak sesuai umurnya.<br />
<br />
Nah, pertanyaan untuk kita semua, porsi pertanyaan manakah yang sering Anda berikan untuk anak? apakah recall? sebaiknya kita biasakan bentur-benturkan kepala anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya konvergen, divergen dan evaluatif. Biar kalo sudah besar nanti, bijak dalam mengambil kesimpulan, menilai sesuatu dan pandai dalam memecahkan masalah. Wah, kalo semua anak Indonesia terlatih seperti itu, Indonesia akan menjadi negara yang besar.<br />
<br />
Author: Uwes A. Chaeruman<br />
Sumber:http://www.fakultasluarkampus.netUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6079803533062635934.post-28864749737452652892009-07-01T18:19:00.000-07:002011-04-02T20:34:18.167-07:00Mengajar Bayi Membaca Metode Glenn Doman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg23ekvDw7iOwuMhMTdY7DpY1VeffEW8A6ZLtkVM9fdwmf8fLXmz7N_T7D91Lz06_5aVTX0pEftEXoG4X1dR7JSjXp_IHql7diuwUnMg8wIdOfPOYCu6wPxkybGgF7V_LpPcAQA9tDYmCU5/s1600-h/babyreading.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 139px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg23ekvDw7iOwuMhMTdY7DpY1VeffEW8A6ZLtkVM9fdwmf8fLXmz7N_T7D91Lz06_5aVTX0pEftEXoG4X1dR7JSjXp_IHql7diuwUnMg8wIdOfPOYCu6wPxkybGgF7V_LpPcAQA9tDYmCU5/s320/babyreading.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353670418012305762" /></a><br />
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk <br />
hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi <br />
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar <br />
didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika <br />
usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah <br />
buku ketika berusia tiga tahun dan mereka menyukainya.<br />
Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, <br />
ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak <br />
berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang <br />
mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari <br />
anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.<br />
<br />
Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat <br />
membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa <br />
ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika <br />
di usia ini belum bisa membaca.<br />
<br />
Penelitian tentang Otak Anak<br />
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak <br />
dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup <br />
kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan <br />
cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga <br />
menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan <br />
pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan <br />
diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi <br />
kata-kata yang dapat dipahami.<br />
<br />
Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual <br />
ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak <br />
yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur <br />
penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua <br />
pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.<br />
<br />
Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:<br />
1. Sikap dan pendekatan orang tua<br />
Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada <br />
pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang <br />
bagus sekali.<br />
<br />
Belajar adalah:<br />
- Hadiah, bukan hukuman<br />
- Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja<br />
- Bersenang-senang, bukan bersusah payah<br />
- Suatu kehormatan, bukan kehinaan<br />
<br />
<br />
2. Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. <br />
Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.<br />
<br />
Bahan yang sesuai:<br />
a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)<br />
b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar<br />
c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten<br />
<br />
Tahap-tahap mengajar:<br />
TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan)<br />
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. <br />
Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke <br />
perbendaharaan kata-kata lain.<br />
<br />
1. Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm<br />
2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak <br />
kira-kira 1,25 cm<br />
3. Huruf berwarna merah<br />
4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)<br />
5. Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)<br />
6. Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan <br />
paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang <br />
peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk <br />
diketahui oleh sang anak.<br />
<br />
Hari Pertama<br />
Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat <br />
mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, <br />
jangan ada radio yang dibunyikan.<br />
1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya<br />
2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya<br />
3. Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH'<br />
4. Jangan jelaskan apa-apa<br />
5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik<br />
6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama<br />
7. Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan<br />
8. Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang <br />
dengan cara yang menyolok<br />
9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam<br />
<br />
Hari Kedua<br />
1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali<br />
2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari <br />
kedua. Jadi ada 6 pelajaran<br />
3. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda<br />
4. Jangan lakukan test, belum waktunya !<br />
<br />
Hari Ketiga<br />
1. Lakukan seperti hari ke-2<br />
2. Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran<br />
Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah <br />
kata-kata baru.<br />
<br />
Hari Ketujuh<br />
Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:<br />
1. Pilih kata kesukaannya<br />
2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?'<br />
3. Hitung dalam hati sampai sepuluh, Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda <br />
gembira dan tunjukkan kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban <br />
atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.<br />
<br />
Ancaman<br />
Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. <br />
"Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada <br />
mengajarnya terlalu cepat"<br />
<br />
Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:<br />
1. Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah <br />
melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu <br />
dengan yang lainnya.<br />
2. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam <br />
hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar <br />
harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.<br />
TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)<br />
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena <br />
anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.<br />
1. Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang<br />
2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm<br />
3. Huruf dan warna seperti tahap pertama<br />
4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku <br />
lutut mata perut<br />
lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir<br />
5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing <br />
1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua<br />
6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok <br />
kata masing-masing 5 kata<br />
7. Jadi sekarang anda memiliki:<br />
- 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru<br />
- 2 kelompok kata baru dari tahap kedua<br />
- total 5 kelompok kata = 25 kata<br />
8. Lakukan seperti tahap pertama<br />
9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, <br />
sehingga anak mempelajari 5 kata baru.<br />
10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data <br />
dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru <br />
masing-masing satu dalam setiap<br />
kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.<br />
<br />
TIPS:<br />
1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, <br />
misalnya 'lidah' dengan 'lutut'<br />
2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis <br />
sama kalau anda mengajarnya bicara<br />
3. Ingat, membaca bukan berbicara<br />
4. Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan <br />
memperluas perbendaharaan kata.<br />
<br />
TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah')<br />
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca <br />
ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan <br />
cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus <br />
sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.<br />
1. Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang<br />
2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat<br />
3. Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua<br />
4. Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2 suku <br />
kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga,jendela, dll<br />
5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah 5 kata baru dari <br />
tahap ke tiga<br />
6. Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas, topi, <br />
baju, jeruk, celana,sepatu, dll.<br />
7. Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk, berdiri, tertawa, <br />
melompat, membaca, dll<br />
8. Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil menunjukkan kata <br />
tersebut, anda praktekkan sambil katakana 'Ibu melompat', 'kakak melompat', dsb<br />
<br />
TAHAP KEEMPAT :<br />
1. Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang<br />
2. Ukuran huruf 5 cm<br />
3. Huruf kecil, warna hitam<br />
4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya <br />
'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'.<br />
5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.<br />
<br />
TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat)<br />
1. Pilihkan buku sederhana dengan syarat :<br />
Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak <br />
lebih dari 15-20 kata<br />
Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm. Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah. <br />
Carilah yang mendekati persyaratan tersebut<br />
<br />
2. Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke dalam satu kartu <br />
kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah <br />
kartu 'susunan kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu harus <br />
sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu <br />
dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan dibaca anak. <br />
Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama <br />
namun ukurannya lebih besar.<br />
<br />
3. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi <br />
kalimat.<br />
4. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan.<br />
5. Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.<br />
6. Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. <br />
Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau <br />
dibinding deperti buku.<br />
7. Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg ditandatangani ibu, yg <br />
menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak sekian, telah <br />
selesai dibaca buku ini.<br />
<br />
TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat)<br />
Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 <br />
kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm <br />
(Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang <br />
masih sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan <br />
memperbaiki indera penglihatannya.<br />
<br />
Kunci Keberhasilan<br />
1. Jangan membosankan anak<br />
2. Jangan memaksa anak<br />
3. Jangan tegang<br />
4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu<br />
5. Bergembiralah<br />
6. Ciptakan cara baru<br />
7. Jawablah semua pertanyaan anak<br />
8. Berilah buku bacaan yang bermutu<br />
<br />
Penutup<br />
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg <br />
semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama <br />
kasih sayang orangtua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar <br />
biasa tsb.<br />
<br />
Keinginan orangtua pada umumnya adalah :<br />
1. Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan menjadikan anak <br />
mereka tangguh dan siap bersaing.<br />
2. Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun emosional serta <br />
rasa ingin tahu yang besar.<br />
3. Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya pertanyaan <br />
yg diajukannya.<br />
4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya suka membaca.<br />
5. Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana untuk <br />
membaca yang tidak lepas dari buku.<br />
<br />
Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan mampu membuka <br />
cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan. (Ikatan Dokter Indonesia)<br />
"Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !"<br />
Sumber: Buku "Mengajar Bayi Membaca" - Glenn Doman <br />
Author: Pravita Anjalipan<br />
Source web:http://www.mail-archive.com/ayahbunda-online@yahoogroups.com/msg29171.htmlUnknownnoreply@blogger.com